Rabu, 27 Januari 2016

BIOGRAFI DAN PROFIL OWNER



 “...Jangan melihat usaha / bisnis sebagai sumber keuanganmu, tetapi lihatlah sebagai sumber kebahagiaanmu; lakukan dengan hati, sehingga apa yang kita lakukan itu benar-benar menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi diri kita. Bukan demi pencitraan ataupun media untuk menjatuhkan pihak lain..”



   BIOGRAFI & PROFIL LENGKAP OWNER   

BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center


Hard Work will never betray you – [ Kerja keras tak akan mengkhianati hasil ] hal itulah yang sudah dibuktikan oleh pengusaha muda berdarah Yogyakarta, yakni Bunda Dita ( begitu ia dipanggil di Daycare miliknya ) Sang Pendiri BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center ini mempunyai semangat pantang menyerah dalam mengembangkan usahanya. Bernama lengkap Meyditha Kartikasari, SE., MM. ini dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1986 di timur Indonesia, tepatnya di kota Jayapura, Papua. Mengenyam bangku pendidikan SMU di SMU Bosa Yogyakarta & Sarjana di Universitas Atmajaya Yogyakarta, kemudian melanjutkan jenjang S2-nya di Universitas Tarumanagara Jakarta. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan biasa saja dan tidak terlalu menuntut dalam memikirkan masa depan, tidak ada yang begitu spesial dalam dirinya sampai Tuhan benar-benar mengujinya.

Setelah lulus dari program Master of Management, beliau memulai karir dalam bidang marketing, kemudian beralih profesi di bidang entertain, memiliki beberapa prestasi di dunia modeling, sempat menekuni seni peran pada beberapa FTV, film indie dan membintangi beberapa TVC (iklan), kemudian meninggalkan dunia seni, dikarenakan memulai kehidupan berumahtangga bersama seorang Kepala Seksi Penilaian - Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yakni Bpk Fransiscus Raja Doly, ST., M.Ec.Dev.

 Bersama para talent dan crew dalam salah satu TVC Shoot   

Seperti kebanyakan ibu-ibu muda lainnya, ia mengalami dilema pasca melahirkan putra pertamanya, berbagai pilihan datang, antara, kembali mengejar karir di kantor, atau menjalankan bisnis seperti halnya kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Namun kedua kegiatan tersebut mempunyai konsekuensi yaitu harus rela meninggalkan buah hatinya di rumah bersama sang pengasuh. Tentu sangat sedih jika harus kehilangan moment-moment berharga bersama buah hati tercinta. 

Bunda ditha kemudian berupaya mencari solusi agar anaknya tetap mendapat pengasuhan yang baik ketika ia harus kembali bekerja. Berbekal sharing pengalaman teman-teman suaminya yang telah lebih dahulu mendaftarkan anaknya di sebuah Daycare, akhirnya beliau memutuskan untuk menitipkan anaknya pada Daycare. Perburuan Bunda Dita dan suami mulai mencari daycare yang sesuai dengan keinginan mereka pun dimulai. Berbagai daycare di depok telah dikunjungi tetapi perjalanan mencari daycare yang pas di hati ini tidak membuahkan hasil, dimana beliau ingin sekali menemukan Daycare dengan program belajar & bermain (agar sistem motorik buah hatinya berkembang dengan baik), memiliki bunda guru yang bisa menjaga dan memiliki pola asuh yang baik, kebersihan dan keamanan yang terjaga, serta tentunya bersahabat dengan kantong mereka.

Sempat berputus asa dalam hal mencari partner pengasuhan dan pendidikan anak, tetapi dengan bermodalkan keberanian dan dukungan teman-teman yang juga memiliki keluhan yang sama, maka hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk mendirikan daycare dengan berbagai kriteria tersebut. Setali tiga uang, sang suami tercinta pun sangat antusias mendukung idenya, mengingat sang suami pun sangat menyukai dunia anak-anak terbukti beliau pernah bekerja part time pada sebuah TK Internasional di Surabaya ketika mengeyam pendidikan S1-nya.

 “ Saya tahu, pastinya banyak sekali orangtua yang tidak tega meninggalkan buah hatinya dengan pengasuh di rumah, dengan pola asuh yang tidak kita ketahui apakah sudah sesuai atau tidak….., apakah pendidikan yang didapat buah hati kita sudah terpenuhi / sesuai dalam tahap perkembangan mereka.
Banyak daycare yang murah meriah tetapi tidak semua dapat memenuhi kebutuhan anak dalam hal perkembangan sistem motorik mereka, sangat disayangkan apabila kita lebih memilih untuk mengorbankan usia Emas Buah Hati kita.
"Kecerdasan seorang anak terbentuk sejak dini, yaitu pada masa keemasan mereka, masa dimana mereka ingin tahu segala hal.“


Oleh karena itu, berbekal sisa tabungan yang dimilikinya, beliau mulai fokus pada usaha jasa Daycare, dimana kegiatan barunya itu diharapkan bisa memberinya dua hal positif, yaitu Tetap berusaha, dan Tetap menjalankan kegiatan parentingnya. Sebelum memulai usahanya tersebut, Beliau juga berusaha mencari berbagai hal dan pengetahuan mengenai seluk beluk Usaha Daycare dan Parenting. Beliau terjun langsung untuk berbelanja setiap keperluan daycare seperti mainan, kasur, bantal dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Terkait permodalan, Dia juga mencari bantuan dari pihak Bank untuk memulai usaha barunya. Namun, pihak Bank tak begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah ia mulai menjalankan usaha jasa daycarenya dari nol. Di titik yang sama ini jugalah, beliau mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis jasa. Di mulai dari competitor yang melakukan persaingan tidak sehat, masalah keuangan dan sumber daya yang belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan, terlebih lagi hambatan dari masyarakat sekitar. Dukungan suami dan kerinduan untuk menghadirkan pengasuhan terbaik untuk buah hati tercinta merupakan kunci kekuatan bagi bunda Ditha untuk bisa terus bertahan.

Bermula dari tempat sewa seadanya, beliau mulai membangun daycare semaksimal mungkin, dari mulai mengumpulkan karyawan dengan kualifikasi yang baik hingga memenuhi fasilitas yang mendukung perkembangan sistem motorik anak-anak. Berbagai masalah telah dihadapi, perjalanan dan pengalaman telah dilewati hingga saat ini beliau telah berhasil memiliki sebuah tempat yang cukup luas dengan fasilitas pendukung yang lengkap, serta kualifikasi karyawan yang memenuhi syarat sebagai partner Ayah-Bunda dalam mengasuh dan mendidik buah hati. Tentunya dengan biaya yang terjangkau.

Sampai sekarang Owner sendiri masih hobi membaca buku. Buku apa saja, baik yang bisnis maupun nonbisnis termasuk parenting.  “Setiap saya ke mall, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku,” katanya. “Kalau naik travel, kalau tidak tidur, ya, saya selalu membaca,”. Manfaatnya banyak, selain untuk meng’update pengetahuan, juga membantu sekali dalam binis dan kegiatan sosial sehari-hari”. Satu lagi, wanita yang menguasai berbagai ketrampilan ini sangat senang belajar. Ia pernah mengikuti beberapa kursus ketrampilan seperti kursus tata rias wajah & rambut, acting & modeling, multimedia  serta mengikuti sanggar tari.

..Kalau dalam menjalankan usaha, kunci sukses saya: think, act, learn + baca, dengar, lihat. Kedua, kalau saya tidak tahu, saya tanya. Saya juga tidak merasa sungkan menceritakan kegagalan saya.

Beliau tidak pernah malu untuk belajar sesuatu dari bawah “ apapun yang kita lakukan, asal dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang namanya kegiatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Menurut beliau ,

  “ Kesuksesan sejati itu adalah jika kita bisa bermanfaat bagi orang lain.”


Selain itu, pegangannya adalah: “do the right thing, do the thing right”. Do the right thing diartikan sebagai suatu pedoman pada pola manajemen yang baik. Dimana beliau sendiri telah lama mempelajari ilmu manajemen. Do the thing right memiliki penekanan terhadap pentingnya suatu action. “Prinsip saya, usaha dan kepentingan pribadi tidak boleh dicampur,” ujar pengagum dunia property ini.

Baginya bisnis adalah mengembangkan potensi sumber daya yang ada, responsif terhadap sesuatu hal, konsisten dan bertanggung jawab untuk kehidupan yang lebih baik, bukan sekedar materi. Prinsip dan nilai yang ia junjung sangat kuat antara lain "Continous Improvement", dimana harus terus berinovasi dan berimprovisasi dalam mengembangkan  produktivitas usahanya, dengan waktu yang lebih cepat, kualitas lebih baik dengan biaya yang diminimalkan, sehingga semua aspek dapat terpenuhi.

Ada beberapa hal lain yang ia pegang teguh, juga yakni "Hand on/down to earth" dimana sikap adalah tindakan nyata kita.

 "Jangan menghabiskan waktu sia-sia hanya sekedar melihat usahamu berjalan, apapun yang kita kerjakan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Selalu mendengarkan, serta jangan gengsi untuk ikut terlibat dalam hal sekecil apapun."







  Bersama Keluarga Tercinta



Saat ini telah banyak Ayah-Bunda yang lebih mempercayakan buah hati mereka pada daycare yang berkualitas salah satunya di BUBBLEGUM KIDS, ini menandakan bahwa perkembangan dunia anak tak ada habisnya, dan dunia parenting sangatlah penting bagi masyarakat modern.


0 comments:

Posting Komentar

 
BUBBLEGUM KIDS Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template